Translate

Monday, January 4, 2016

Kapankah Harus Berhenti Mencari

Pada metode numerik ada materi tentang metode pencarian akar suatu persamaan, ada dua cara yaitu dengan metode terbuka dan metode tertutup. Dengan metode tertutup ada dua cara yaitu dengan metode bagi dua dan metode regula fasi. Pada metode bagi duaKondisi berhenti lelaran dapat dipilih salah satu dari tiga kriteria berikut:
1. Lebar selang baru: |a – b|<ε, yang dalam hal ini ε adalah nilai toleransi lebar selang yang mengurung akar.
2. Nilai fungsi di hampiran akar: f(c)<μ, yang dalam hal ini μ adalah nilai yang sangat kecil mendekati 0.
3. Galat relatif hampiran akar: |(c.baru – c.lama)/c.baru|<δ, yang dalam hal ini δ adalah galat relatif hampiran yang diinginkan.
Nah jika tidak memenuhi dari 3 hal itu maka kita harus berhenti mencari hampiran akarnya, karena mungkin akarnya memang tidak bisa ditemukan.

Nah selain dalam metode numerik, kita juga sebaiknya menerapkan dalam kehidupan kita, misalnya kita memiliki suatu target mencapai sesuatu, dan kita membuat suatu kriteria tertentu, agar lebih sempurna. Nah semakin lama target yang kita tuju itu semakin sulit untuk dicapai karena mungkin apa yang ada tidak sesuai dengan yang kita inginkan.

Contohnya dalam mencari pacar, untuk seorang wanita, sebut saja misalnya si A, si A ingin memiliki pacar yang berkulit putih, ganteng, pintar, baik, rajin, soleh, berkecukupan, dll. Nah misalnya ada beberapa orang yang suka padanya. Misalnya :
1.si K, orangnya berkulit putih, pintar tetapi orangnya nakal,
2.si P, orangnya baik, rajin, soleh, tetapi kurang ganteng dan kulinya hitam
3.si N, orangnya ganteng, putih, rajin, tetapi belum mapan
4.dll.
Nah akhirnya si A ini terus mencari, semakin lama mencari yang dicari semakin sulit, karena yang ada bukanlah hal yang ia cari, jadi semakin dicari semakin sulit. Kriteria yang ia tetapkan terlalu sulit untuk dicapai.

Si A menginginkan yang sempurna. Padahal di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Seperti halnya dalam mencari hampiran akar suatu persamaan, kita menentukan ε, yaitu nilai toleransi lebar selang yang mengurung akar, maka dalam kasus si A ini, seharusnya ia lebih toleransi. Karena mencari yang sempurna ( tepat sesuai tujuan ) itu sangatlah sulit, cari yang menurut si A, ia merasa cocok dengan orang tersebut, jangan terlalu buruk, ya yang mendekati target agak mendekati, yang pastinya tidak melebihi batas toleransi yang telah ditentukan.

Contoh selanjutnya yaitu dalam mencari baju. Misalnya si B mencari baju dengan kriteria yaitu
1.bahannya bagus,
2.modelnya elegan,
3.warnanya tidak terlalu ngejreng, dan tidak terlalu kusam
4.nyaman dipakai
5.ukurannya pas
6.harganya murah
nah si B ini mulai untuk mencari, misalnya di toko:
1.R, terdapat baju yang ia suka, bahannya bagus, juga bagus, ukurannya pas, harganya juga pas di kantong, tetapi warnanya kusam. Akhirnya ia tidak membeli dan mencari di toko lain.
2.H, terdapat baju dengan model yang elegan, warnanya ia juga suka, ukurannya pas, nyaman dipakai , bahannya bagus, tetapi mahal. Akhirnya ia tidak membeli karena uangnya tidak cukup.
3.Dll
Nah dari berbagai kondisi yang ada akhrinya si B ini tidak jadi membeli baju. Karena kriteria yang ia tetapkan terlalu sulit untuk ditemukan. Baju yang bahannya bagus dan modelnya bagus pastilah itu mahal. Baju yang harganya murah pasti mempunyai kekurangan-kekurangan. Nah carilah yang pastinya disukai, jika dipakai itu nyaman, untuk bahan dan model jangan mematok terlalu tinggi, yang terpenting sesuaikan dengan kondisi keuangan jangan memaksakan diri jika tidak mampu.

Oleh karena itu jika kita tidak menemukan apa yang kita cari, berhentilah utnuk mencari, karena semakin dicari akan semakin menimbulkan kesulitan, seperti saat kita bertemu dengan grafik yang iterasinya berulang. Grafik yang seperti ini jika kita cari dengan metode bagi dua akan semakin sulit nilainya berganti-ganti posif, negatif, positif, negatif, positif,....dst. Karena selalu berulang-ulang seperti itu maka akan sulit untuk menentukan akarnya maka agar tidak semakin pusing kita harus berhenti menghitungnya. Seperti halnya dalam mencari sesuatu dalam kehidupan berhentilah mencari saat kau tidak menemukan apa yang kau cari, mungkin sesuatu yang kau cari suatu hari akan mencarimu, atau kau akan mendapatkan hal yang lebih baik dari yang ingin kau miliki. Tetapi jangan lupa beusahalah dulu semaksimal mungkin, jangan berhenti dulu sebelum berusaha. Berhentilah jika kau merasa sudah berada di titik puncak, yaitu suatu puncak sebagai batas kemampuanmu.

sumber : mata kuliah metode numerik 

No comments:

Post a Comment